Ikan Paus Ikan Atau Mamalia

Ukuran yang Luar Biasa

Paus adalah salah satu hewan terbesar di dunia. Beberapa spesies paus bahkan bisa mencapai panjang lebih dari 30 meter dan berat mencapai 200 ton. Ini menjadikan paus sebagai salah satu hewan terbesar yang pernah ada di bumi.

Makanan yang Menakjubkan

Meskipun ukurannya besar, paus sebenarnya adalah hewan pemakan plankton. Mereka menggunakan metode makan yang disebut “pemberian makan dengan penyaringan”. Paus membuka mulutnya yang besar dan menyaring air laut untuk menangkap plankton dan ikan kecil. Sebuah paus biru dewasa bisa memakan sekitar 4 ton plankton setiap hari.

Baca Juga : Bukan Marah Sama Doi, Tapi Marah Sama Cuaca Panas

Paus adalah salah satu jenis hewan terbesar di dunia yang menguasai wilayah lautan. Hewan ini kerap disebut sebagai ikan, padahal nyatanya bukan. Simak penjelasan di bawah ini.

Di seluruh lautan di dunia, paus tersebar dengan berbagai famili. Status paus merupakan hewan yang dilindungi karena populasinya yang terancam.

Namun sayangnya, saat ini populasi paus terus menurun sebagai akibat dari perburuan liar yang dilakukan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, paus memiliki keunikan sebagai hewan. Salah satunya mampu mendengar hingga ratusan kilometer di bawah air.

Melahirkan dan menyusui anaknya

Tidak seperti ikan yang bertelur, paus melahirkan anaknya setelah mengandung selama sembilan sampai 15 bulan.

Setelah lahir, anak-anak ini kemudian meminum susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu paus betina selama setahun.

Pada masa tersebut, induk betina mengajari anak-anaknya lokasi untuk mencari makan dan berkembang biak, serta cara untuk melindungi diri dari predator.

Sejak SD kita telah diajari bahwa ikan bernapas menggunakan insang.

Nah, paus tidak bernapas menggunakan insang, tetapi paru-paru.

Ya, Anda tidak salah baca.

Paus memiliki paru-paru dan mereka bernapas melalui lubang di tengkorak mereka ketika keluar dari air.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Komunikasi yang Rumit

Paus memiliki sistem komunikasi yang sangat kompleks. Mereka menggunakan suara berfrekuensi rendah yang disebut “lagu paus” untuk berkomunikasi antara satu sama lain. Lagu paus ini bisa terdengar hingga jarak yang sangat jauh dan memiliki pola yang berbeda-beda untuk setiap spesies paus.

Perjalanan yang Panjang

Paus adalah hewan migran yang melakukan perjalanan yang sangat jauh setiap tahunnya. Beberapa spesies paus melakukan perjalanan ribuan kilometer dari daerah makan mereka di kutub utara atau selatan ke daerah kawin dan melahirkan di perairan yang lebih hangat.

Baca Juga : Mengenal Paus Terbesar di Dunia, Beratnya Capai 190 Ton

Kenapa Paus Bukan Termasuk Ikan?

Menurut buku "Mamalia" karya Syerif Nurhakim Dede Abdurohman, paus tidak termasuk ke dalam golongan ikan karena tidak dapat bernafas dalam air.

Ketika bernafas paus harus menuju ke permukaan untuk mengambil udara melalui lubang udara di atas kepala mereka. Diketahui paus tergolong ke dalam jenis mamalia terbesar yang hidup di lautan.

Menurut Jumanta dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Hewan, paus sebagai salah satu mamalia juga memiliki paru-paru, kelenjar susu, mempunyai rambut dan berdarah panas. Seperti hewan mamalia lainnya paus juga akan melahirkan dan menyusui anaknya.

Hewan ini merupakan hewan pemakan daging (karnivora) tetapi juga dapat memakan tumbuhan (herbivora).

Diketahui bahwa paus dapat memakan beberapa ton ikan kecil setiap harinya. Selain itu paus juga memiliki cadangan lemak di tubuhnya setebal lebih dari 30 cm.

Berikut merupakan klasifikasi ilmiah yang dimiliki oleh paus mengutip dari laman International Whaling Commission:

- Mysticeti (paus balin atau mysticetes terdiri atas 4 famili dan 14 spesies

- Odontoceti (paus bergigi atau odontocetes terdiri atas 10 famili dan 75 spesies)

Paus Terbesar di Dunia

Ukuran dari ikan paus bervariasi bergantung kepada spesiesnya. Spesies terbesar paus yaitu paus biru memiliki ukuran sekitar 30 meter dengan bobot 180 ton.

Sedangkan spesies kerdil yaitu paus sperma yang panjangnya sekitar 3,5 meter. Paus memiliki berbagai jenis sirip yaitu sirip samping, sirip punggung dan sirip ekor.

Mengutip dari IFL Science, paus terbesar yang diketahui hingga saat ini merupakan paus biru yang juga dilabeli sebagai hewan terbesar di Bumi. Mereka dapat tumbuh mencapai panjang 33 meter dan memiliki berat tiga kali lipat dari paus terbesar kedua.

Ukuran paus biru yang begitu besar dikhawatirkan dapat meningkatkan resiko kanker. Namun penelitian menemukan empat gen yang berperan penting yang tidak hanya meningkatkan ukuran tubuh paus tetapi juga melindungi dari risiko terkena kanker.

Ternyata risiko kanker yang dimiliki oleh paus tidak hanya berasal dari ukurannya saja tetapi juga berasal dari masa hidupnya yang lama. Peneliti kemudian menemukan dua gen yang menjadi penjelas mengapa paus tidak terkena kanker.

Gen GHSR dan IGFBP 7 merupakan kedua gen yang menekan risiko kanker pada paus. GHSR diketahui akan memengaruhi siklus sel dan IGFBP 7 dikenal dapat menekan beberapa jenis kanker. Hal ini menyebabkan paus dapat tumbuh tanpa terancam terkena penyakit kanker.

Paus telah lama menjadi subjek dari berbagai mitos dan kesalahpahaman. Seiring dengan kemajuan penelitian ilmiah, banyak dari mitos ini telah dibantah, namun beberapa masih bertahan dalam pemahaman publik. Berikut adalah beberapa mitos umum tentang paus beserta fakta ilmiah yang sebenarnya:

Mitos 1: Paus adalah ikan besar

Fakta: Paus adalah mamalia laut, bukan ikan. Mereka bernapas udara, melahirkan anak yang hidup, menyusui anak-anak mereka, dan berdarah panas. Berbeda dengan ikan, paus tidak memiliki insang dan harus naik ke permukaan untuk bernapas.

Mitos 2: Semua paus menyemburkan air dari lubang sembur mereka

Fakta: Semburan yang terlihat dari lubang sembur paus sebenarnya adalah campuran uap air yang terkondensasi dari napas paus dan tetesan air laut. Ini bukan "air yang disemprotkan" seperti yang sering digambarkan.

Mitos 3: Paus sering menyerang manusia

Fakta: Serangan paus terhadap manusia sangat jarang terjadi. Sebagian besar spesies paus tidak menganggap manusia sebagai makanan dan cenderung menghindari kontak langsung dengan manusia. Kasus-kasus di mana paus menyerang kapal atau perenang biasanya merupakan kesalahan identifikasi atau respons defensif.

Mitos 4: Paus pembunuh (orca) adalah paus yang paling berbahaya

Fakta: Meskipun disebut "paus pembunuh", orca sebenarnya adalah anggota keluarga lumba-lumba. Di alam liar, tidak ada catatan serangan fatal orca terhadap manusia. Mereka sangat cerdas dan sosial, dan sebagian besar interaksi mereka dengan manusia di alam liar bersifat damai.

Mitos 5: Paus tidak bisa tenggelam

Fakta: Paus dapat dan memang tenggelam. Mereka aktif mengontrol kedalaman mereka di air dan dapat tenggelam ke kedalaman yang sangat dalam. Beberapa spesies, seperti paus sperma, adalah penyelam dalam yang handal dan dapat mencapai kedalaman lebih dari 2.000 meter.

Mitos 6: Ambergris, bahan berharga yang digunakan dalam parfum, adalah kotoran paus

Fakta: Ambergris memang berasal dari paus sperma, tetapi bukan kotoran. Ini adalah substansi yang diproduksi dalam sistem pencernaan paus untuk melindungi usus mereka dari paruh cumi-cumi yang tajam, makanan utama mereka. Ambergris dikeluarkan melalui mulut atau anus paus.

Mitos 7: Paus tidur dengan setengah otak mereka

Fakta: Ini sebagian benar untuk beberapa spesies paus bergigi, seperti lumba-lumba. Mereka dapat "tidur" dengan satu belahan otak tetap terjaga untuk mengontrol pernapasan dan menjaga kewaspadaan terhadap predator. Namun, pola tidur paus baleen masih kurang dipahami dan mungkin berbeda.

Mitos 8: Semua paus bermigrasi ke perairan hangat untuk melahirkan

Fakta: Sementara banyak spesies paus memang bermigrasi ke perairan yang lebih hangat untuk melahirkan, ini tidak berlaku untuk semua spesies. Beberapa, seperti paus beluga, tetap di perairan dingin sepanjang tahun dan melahirkan di sana.

Mitos 9: Paus tidak memiliki predator alami

Fakta: Meskipun paus dewasa dari spesies besar memang memiliki sedikit predator alami, ini tidak berlaku untuk semua paus. Orca dikenal memangsa beberapa spesies paus yang lebih kecil dan bahkan anak paus dari spesies yang lebih besar. Hiu besar juga kadang-kadang menyerang anak paus atau spesies yang lebih kecil.

Mitos 10: Paus dapat hidup di air tawar

Fakta: Sebagian besar spesies paus adalah hewan laut yang sepenuhnya bergantung pada lingkungan air asin. Namun, ada beberapa pengecualian seperti lumba-lumba sungai Amazon dan Gangga yang telah beradaptasi untuk hidup di air tawar.

Memahami fakta-fakta ini tidak hanya penting untuk memperbaiki kesalahpahaman umum, tetapi juga untuk meningkatkan apresiasi terhadap kompleksitas dan keunikan paus. Pengetahuan yang akurat tentang biologi dan perilaku paus sangat penting dalam upaya konservasi dan manajemen yang efektif. Misalnya, pemahaman bahwa paus adalah mamalia, bukan ikan, menekankan kebutuhan mereka akan akses ke permukaan untuk bernapas, yang penting dalam merancang area perlindungan laut dan mengatur lalu lintas kapal.

Selain itu, menghilangkan mitos tentang paus sebagai predator berbahaya bagi manusia dapat membantu meningkatkan dukungan publik untuk konservasi paus. Ini juga dapat mendorong pengembangan ekowisata paus yang bertanggung jawab, yang dapat menjadi alat penting dalam pendidikan konservasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di komunitas pesisir.

Penelitian ilmiah terus mengungkapkan fakta-fakta baru tentang paus, menantang asumsi lama dan memperdalam pemahaman kita tentang makhluk luar biasa ini. Misalnya, studi terbaru tentang vokalisasi paus telah mengungkapkan kompleksitas komunikasi mereka yang jauh melampaui apa yang sebelumnya dipahami, menunjukkan tingkat kecerdasan dan kesadaran sosial yang tinggi.

Paus adalah salah satu makhluk laut yang paling menakjubkan dan mempesona. Dengan ukuran yang besar dan keberadaannya yang misterius, ikan paus telah menjadi objek kekaguman dan minat banyak orang di seluruh dunia. Di bawah ini adalah beberapa fakta unik tentang ikan paus yang pasti akan membuat Anda terkagum-kagum:

Perlindungan Internasional

Paus dilindungi oleh hukum internasional. Sejak 1986, Komisi Perburuan Paus Internasional melarang perburuan komersial paus di seluruh dunia. Langkah ini diambil untuk menjaga populasi paus agar tidak punah dan memastikan kelangsungan hidup mereka di masa depan.

Ikan paus adalah makhluk yang luar biasa dan penuh misteri. Keberadaan mereka yang megah dan fakta-fakta unik yang dimiliki membuat kita semakin terpesona dan ingin belajar lebih banyak tentang kehidupan mereka di lautan yang dalam. Semoga dengan perlindungan yang baik, ikan paus dapat terus hidup dan menjadi bagian penting dari keanekaragaman hayati di bumi kita.

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sejumlah orang sering salah sanga dan mengira bahwa paus itu ikan.

Padahal, menurut penuturan para ahli, paus bukan ikan, melainkan mamalia.

Dilansir dari ThoughtCo., yang dikutip dari Kompas.com, bahwa paus dan anggota ordo cetacea lainnya, seperti lumba-lumba dan pesut, tergolong mamalia, walaupun sepenuhnya hidup di dalam air.

Hal ini karena mereka memenuhi empat karakteristik utama dari mamalia, yaitu berdarah panas, melahirkan dan menyusui anaknya, menghirup oksigen, dan berambut.

Baca juga: Emoji Ikan Paus Buatannya Laku Terjual Sampai Rp5 Miliar, Bocah 12 Tahun Ini Mendadak Jadi Miliarder

Paus memiliki lapisan lemak bawah kulit yang membantu menjaga suhu tubuh agar tetap panas.

Untuk menghasilkan panas, paus juga berenang dan mencerna makanan.

Suhu tubuh yang panas ini membantu paus untuk dapat bermigrasi dan hidup di berbagai perairan, dari yang sangat dingin seperti di kutub hingga yang hangat seperti di daerah tropis.

Baca juga: Nelayan Ini Mendadak Jadi Miliarder, Temukan Muntahan Ikan Paus Bernilai Fantastis

Kehidupan yang Panjang

Paus memiliki umur yang luar biasa panjang. Beberapa spesies paus dapat hidup hingga 70-90 tahun. Ini menjadikan paus sebagai salah satu hewan dengan umur terpanjang di dunia.