Saldo Normal Retur Pembelian

Jenis-jenis Saldo Normal dalam Akuntansi

Jenis saldo normal secara umum terbagi menjadi dua, yaitu saldo normal debit dan saldo normal kredit. Saldo normal debit akan meningkat nilainya jika ada aktivitas debit. Sedangkan saldo normal kredit akan meningkat jika ada aktivitas kredit.

Untuk bisa jenis-jenis saldo normal tersebut, coba perhatikan contoh akun kas bisnis berikut.

Karena contoh di atas adalah akun kas, maka sisi debit dianggap saldo normal. Dalam hal ini, debit menunjukkan nilai positif. Untuk meningkatkan nilai akun saldo normal debit, maka akun harus didebit. Begitu juga sebaliknya, jika ingin meningkatkan akun saldo normal kredit, maka akun harus dikredit.

Baca juga: Penting, Ini 5 Jenis-Jenis Akun dalam Akuntansi!

Pengelompokan Akun Riil

Akun riil dalam akuntansi ini meliputi neraca  dimana berupa harta atau aktivitas seperti haknya perlengkapan, peralatan, dan yang lainnya. Ketika akun riil atau yang masuk dalam kelompok neraca, pastikan ketika bertambah berada di debet. Ketika akun riil mengalami pengurangan, akun akan ditulis di sebelah kredit atau kanan.

Baca juga: Rencana Anggaran Biaya: Pengertian, Contoh Sederhana dan Cara Membuatnya

C. Saldo Normal Ekuitas

“Ekuitas” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Liabilitas dan Modal” pada Kledo. Modal atau Ekuitas merupakan setoran kekayaan (sumber ekonomi perusahaan) yang berasal dari pemilik kepada perusahaan dan dapat dihitung dalam satuan moneter. Tentu saja bukan hanya sekedar “Ekuitas”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Ekuitas”. Sama seperti “Liabilitas”, “Saldo Normal” untuk “Ekuitas” ini berada pada sisi Kredit (Cr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Ekuitas” ditandai kepala akun nomor 3 (tiga). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 3 (tiga) ini pada sisi Kredit (Cr).

Kategori “Ekuitas” masuk pada “Ekuitas”. Di Kledo, “Ekuitas” ditandai dengan kode 3-30xxx.

Bagaimana dengan “Ekuitas” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Ekuitas” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr).

Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr). Atau jika dikondisikan pada “Ekuitas”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Ekuitas” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Ekuitas” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk. Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Ekuitas” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Ekuitas” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Kemungkinan lainnya memang perusahaan kawan Kledo sedang dalam keadaan tidak baik.

Sama seperti “Aset” dan “Liabilitas”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!

Fungsi Dari Saldo Normal dalam Akuntansi

Ada beberapa fungsi yang menjadikan alasan saldo normal ini membutuhkan pengetahuan dan pemahaman tersendiri. Dengan mengetahui bagaimana saldo normal dalam akuntansi, ketika membuat laporan keuangan akan lebih mudah dan juga bisa sesuai dengan kondisi Keuangan yang sebenarnya. Berikut ini beberapa dari fungsi saldo normal akuntansi ini, diantaranya:

Memudahkan Membaca Aset Dan Kewajiban

Ketika perusahaan memiliki banyak aset dalam artian keuntungan, tentu akan dengan mudah ketika mengetahui bagaimana saldo normal yang seharusnya sebagai contoh ketika akun aktiva berada di sebelah kiri, tentunya hal itu menandakan bahwa keuangan perusahaan aman.

Namun ketika ternyata aktiva berada di kredit, hal ini menandakan keuangan yang ada minus. Dengan adanya saldo normal ini, tentunya seseorang akan lebih mudah dalam membaca laporan keuangan.

Baca juga: Mengetahui Jenis Bukti Transaksi Dalam Akuntansi dan Peruntukannya

Saldo Normal Akun Dalam Laporan Keuangan

Di dalam laporan keuangan, berikut merupakan beberapa macam saldo normal berdasarkan jenis transaksinya, beserta klasifikasinya, apakah termasuk kredit atau debit.

Banyak yang bertanya tentang posisi saldo normal dalam laporan keuangan berada di sisi mana. Jawabannya adalah tergantung dengan jenis transaksinya. Jika termasuk saldo normal debit, maka ada di sisi kiri, sementara jika termasuk saldo normal kredit, berarti ada di sisi kanan.

Baca juga: 12 Konsep Dasar Akuntansi untuk Pelaporan Keuangan yang Wajib Kamu Ketahui!

E. Saldo Normal Beban

Untuk “Beban” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Operasional” pada Kledo. “Beban” atau Biaya merupakan segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan, terutama untuk kegiatan operasional, dalam rangka mendapatkan laba yang ditargetkan.

Sama seperti “Aset” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Beban” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Beban” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) untuk akun terkait “Harga Pokok Penjualan”, 6 (enam) untuk kelompok akun “Beban Operasional”, dan untuk akun “Beban Finansial” ditandai dengan kepala akun nomor 8 (delapan).

Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 5 (lima), 6 (enam), dan 8 (delapan) ini pada sisi Debit (Dr).

Kategori “Harga Pokok Penjualan” masuk pada “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penjualan ini ditandai dengan kode 5-50xxx.

“Beban Marketing” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Marketing ini ditandai dengan kode 6-6000x.

“Beban Gaji dan Karyawan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Gaji dan Karyawan ini ditandai dengan kode 6-601xx.

“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.

“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.

“Beban Peralatan Kantor” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Peralatan Kantor ini ditandai dengan kode 6-603xx.

“Beban Sewa” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Sewa ini ditandai dengan kode 6-604xx.

“Beban Penyusutan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penyusutan ini ditandai dengan kode 6-605xx.

“Beban Finansial” dan “Beban Pajak” masuk pada kategori “Beban Lainnya”. Di Kledo, kelompok Beban Lainnya ini ditandai dengan kode 8-80xx dan 9-9xxx.

Bagaimana dengan “Beban” dalam keadaan minus? Sama seperti “Aset”, apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Beban” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).

Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Beban”, maka transaksi pemasukan yang dicatat pada “Beban” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Beban” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran yang tercatat lebih besar dari transaksi masuk.

Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Beban” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Beban” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan, karena “Beban” yang positif merupakan “Pendapatan” bagi perusahaan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.

Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!

Akun-akun bawaan yang disediakan oleh Kledo tetap bisa diatur kok. Akun yang tidak begitu krusial dan tidak pernah digunakan pada sistem Kledo mau dihapus?

Nama akun dan nomor mau diubah dan menyesuaikan COA dari sistem perusahaan yang lama? Kawan Kledo bisa mempelajarinya di artikel ini.

Eh, ada akun yang belum disediakan oleh Kledo, mau ditambahkan? Yuk baca Cara Menambah Akun!

Lho, butuh laporan kepada investor dalam bentuk hardfile? Cetak akun? Tentu bisa dong, baca tutorialnya di sini ya, kawan Kledo!

Ada hal yang masih belum dimengerti atau susah dipahami? Jangan ragu untuk menghubungi Tim Hebat Kledo ya! 🙂

Saldo normal adalah klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan (akun) yang merupakan salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan.

lebih mudah saldo normal diterjemahkan dimana suatu traksakasi ditempatkan dalam suatu aku disaat sifat transaksi itu menambah saldo akun tersebut.

Suatu akun dapat memiliki saldo normal debit (Dr) atau kredit (Kr). Akun dengan saldo normal debit akan bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit. Sebaliknya, untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal kredit, harus ditambahkan transaksi pada sisi kredit.

Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut

Akun pada sisi pada sisi kiri persamaan memiliki saldo normal debit, sedangkan akun pada sisi kanan memiliki saldo normal kredit.

Saldo normal untuk akun-akun lain diturunkan dari hubungan dengan ketiga akun utama tersebut. Contohnya

Karena laba/rugi merupakan komponen dari modal, maka dapat dianggap bahwa pendapatan berada di sisi kanan persamaan, sedangkan beban berada di sisi kiri.

Berikut saldo normal untuk beberapa akun umum:

Kita semua sudah mengetahui bahwa ilmu akuntansi adalah salah satu ilmu penting yang harus dipelajari dan dipahami, khususnya bagi pemilik bisnis. Hal ini dikarenakan untuk membuat sebuah laporan keuangan, pemilik bisnis harus memiliki pengetahuan yang luas tentang sistem akuntansi sehingga dapat mengetahui asal-usul setiap transaksi untuk menghasilkan laporan keuangan yang sempurna.

Baca juga: Laporan Keuangan adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya

Agar proses pembukuan keuangan dapat dilakukan dengan baik, terlebih dulu kita harus memahami tentang saldo normal akuntansi. Dengan pemahaman yang tepat terkait hal ini, maka akan memudahkan dalam melakukan analisis transaksi dan pembuatan laporan keuangan.

Secara umum, saldo normal akuntansi adalah sebuah kebijakan akuntansi dalam menetapkan prinsip pembukuan dengan berpasangan. Saldo normal diterapkan agar posisi debit dan kredit pada transaksi bisa dicatat sesuai dengan realita.

Saldo normal akuntansi dapat menjadi insight atau wawasan bagi pemilik perusahaan untuk menetapkan sebuah kebijakan kedepannya. Oleh karena itu, mengisi saldo normal adalah hal yang mutlak dan wajib dilakukan, dalam posisi kredit atau debit sesuai prinsip akuntansi.

Baca juga: Insight adalah Kunci Memahami Perilaku Konsumen. Apa Iya?

Dengan demikian sebagai pebisnis yang memiliki penghasilan atas penjualan perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang hal ini, dimulai dari mengetahui saldo normal penjualan ataupun saldo normal pendapatan diterima dimuka.

Berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis-jenis, serta contoh saldo normal akuntansi.

Untuk Mengelompokkan Akun Nominal

Kelompok akun nominal terdiri dari pendapatan dan beban sehingga perlu adanya pengelompokkan untuk menentukan posisinya.

Pendapatan dicatat nominal pada posisi kredit, sedangkan beban ada di debit.

Contoh Saldo Normal dalam Akuntansi

Dalam menentukan kondisi normal suatu saldo pada laporan keuangan, Anda perlu memperhatikan posisi debit dan kredit harus seimbang.

Adapun contoh saldo normal dalam akuntansi dapat dilihat di tabel berikut ini:

Di dalam pembukuan, saldo normal untuk akun laporan laba rugi adalah hal yang telah mutlak menjadi kebijakan dalam akuntansi guna memperkirakan posisi antara kredit dan debit.

Tujuannya, tentu agar Anda dapat tahu normalnya suatu saldo pada akun dan sekaligus mempermudah proses dalam pembukuan.

Baca juga: 4 Cara Menghitung Modal Usaha Beserta Contoh Perhitungannya

Untuk Mengatur Pencatatan Akuntansi

Laporan keuangan harus disusun dengan baik dan sesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan.

Oleh karena itu, fungsi saldo normal adalah untuk menentukan posisi pengurangan dan penambahan pada debit atau kredit.