Total transaksi belum Rp200 T
Kominfo, dalam siaran persnya, sempat mengungkap, berdasarkan laporan PPATK, "total transaksi judi online di Indonesia diperkirakan mencapai Rp200 triliun."
Sementara, kerugian masyarakat per tahun ditaksir mencapai Rp27 triliun.
Namun, PPATK mengungkap total perputaran dana alias akumulasi terkait judi online pada periode 2017-2022 tepatnya mencapai Rp190.265.249.786.831 (Rp190 triliunan).
PPATK mendapatkan angka tersebut usai melakukan penelusuran dan analisis terhadap 157 transaksi dari 887 pihak yang merupakan jaringan bandar judi online pada periode itu.
Dalam data tersebut, Natsir menjelaskan aktivitas transaksi meningkat setiap tahunnya bahkan hampir dua kali lipat pada periode 2021-2022.
Berikut rincian perputaran dana judi online pada periode 2017 hingga 2022:
Rp190.265.249.786.831
PPATK pun mengungkap dana sebesar itu terkait dengan berbagai kepentingan bisnis judi online, termasuk pencucian uang.
"Perputaran dana dimaksud, merupakan aliran dana untuk kepentingan taruhan, pembayaran kemenangan, biaya penyelenggaraan perjudian, transfer antar-jaringan bandar."
"Serta transaksi dengan tujuan yang diduga pencucian uang yang dilakukan oleh jaringan bandar," lanjut lembaga tersebut.
Profil pemain dan total taruhan di halaman berikutnya...
Data PPATK juga mengungkap total dana taruhan judi online masyarakat RI pada periode itu sudah ngeri, melampaui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat 2023 yang mencapai Rp34,39 triliun.
"Total partisipasi pertaruhan masyarakat yang dapat diidentifikasi selama periode 2017 2022 mencapai lebih dari Rp52 T," menurut keterangan tertulis itu.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap beragam fakta menarik soal transaksi judi online di Indonesia, mulai dari profil pemain hingga total taruhan sejak 2017.
Sejak dilantik, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi berjanji memberantas judi online.
"Kominfo akan berantas tuntas judi online," ucapnya, dalam pertemuan dengan beberapa pemimpin redaksi media nasional pada Selasa (18/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu bentuknya adalah pemutusan akses atau takedown konten judi online. Per 1 Agustus hingga 23 September 2023, Kominfo sudah takedown 126.408 konten pada situs dan platform media sosial.
"Kominfo juga menemukan 1.931 rekening terkait perjudian, dengan 201 rekening sudah dilakukan pemblokiran," imbuh Budi, dalam siaran pers Kominfo.
Dalam perang melawan judi online ini, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membongkar angka-angka luar biasa besar terkait transaksi tindak pidana ini.
Berikut rinciannya berdasarkan keterangan PPATK yang diterima CNNIndonesia.com dari Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah, Senin (26/9):
Pemain berpenghasilan rendah
Lembaga itu mengungkap aktivitas transaksi judi online itu meningkat setiap tahunnya.
"Partisipasi masyarakat dalam kegiatan perjudian online sangat besar di mana diketahui terdapat jutaan masyarakat yang terlibat dalam permainan judi online," menurut keterangan tersebut.
Totalnya, PPATK mendeteksi 2.761.828 pihak mengikuti permainan judi online. Sebanyak 2.190.447 di antaranya adalah yang melakukan aktivitas pertaruhan dengan nominal kecil di bawah Rp100 ribu.
Siapa mereka? PPATK menyebut para pihak ini terdeteksi sebagai "golongan warga berpenghasilan rendah dengan profil sebagai pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, pegawai swasta, dan lain-lain."
PPATK tak mengungkap batasan penghasilan rendah para pemain judi online ini.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan, sebanyak 80 persen pemain judi online di Indonesia berasal dari masyarakat tingkat menengah ke bawah.
"Sesuai data bahwa pemain judi online itu masyarakat tingkat menengah ke bawah," kata Hadi, Jumat, 14 Juni 2024, seperti dikutip dari Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menkopolhukam mengatakan, mayoritas masyarakat kelas menengah ke bawah itu melakukan deposit untuk bermain judi online dengan nilai Rp 100 sampai 200 ribu. Ia turut prihatin atas banyaknya korban yang terjerat judi online itu.
"Kami mohon doanya untuk bisa memberantas judi online ini sampai ke akar-akarnya," kata dia.
Hadi juga mengatakan, bahwa pihaknya telah memblokir setidaknya 5 ribu rekening berkaitan dengan judi online. Namun, upaya itu tidak membuat judi online hilang.
Kerja sama dengan Interpol
Hadi mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Interpol dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melacak sumber operasional situs judi online.
"Perlunya kita bekerja dengan Interpol dan Kemenlu untuk bisa memfasilitasi agar server-server yang ada di luar sana bisa tidak mengakomodasi kepentingan judi online dari Indonesia," kata Hadi.
Dengan bekerja sama dengan Interpol, Satuan Tugas atau Satgas Judi Online yang terbentuk nanti akan miliki daya jangkau yang luas dalam menelusuri pihak yang mengoperasikan situs judi online.
Hadi menjelaskan, penelusuran itu nantinya dilakukan dengan cara mencari tahu aliran dana dari rekening yang sering dilakukan untuk menampung uang judi online.
Sejauh ini, Kemenko Polhukam telah memblokir 5.000 rekening yang disinyalir aktif digunakan dalam aktivitas judi online.
Bermodalkan temuan tersebut dan bantuan Interpol, Hadi yakin satgas akan lebih mudah memberantas situs-situs judi online di Indonesia.
Untuk diketahui, saat ini Kemenko Polhukam tengah mempersiapkan Satgas Judi Online. Satgas tersebut akan berisikan beragam instansi penegak hukum dan badan-badan yang berkaitan dengan keuangan.
Hingga saat ini, pihak Kemenko Polhukam tengah menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang akan dijadikan sebagai dasar hukum penugasan Satgas Judi Online.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengatakan, pemerintah secara serius memberantas judi online. Kepala negara menyebut Satgas Judi Online lintas kementerian dan lembaga akan segera rampung.
“Pemerintah serius memerangi judi online. Satgas judi online sebentar lagi akan selesai dibentuk yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online," kata Jokowi pada Rabu, 12 Juni 2024.
Wacana pemerintah membentuk satgas judi online sudah mencuat sejak April 2024. Sejumlah kementerian dan lembaga seperti kepolisian, Kominfo, hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal dilibatkan.
DANIEL A. FAJRI | NOVALI PANJI NUGROHO
Mataram (NTB Satu) – Indonesia menduduki posisi puncak sebagai negara dengan jumlah pemain judi slot dan gacor di dunia. Bahkan Indonesia mengalahkan negara-negara dengan dengan jumlah penduduk besar macam Rusia dan India.
Laporan tersebut disampaikan oleh Drone Emprit, sistem monitor dan analisis media sosial.
Berdasarkan catatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perputaran uang dalam transaksi judi online ini terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2022, angka transaksi tersebut bisa mencapai Rp81 triliun, baik judi online maupun konservatif.
Berikut adalah 10 negara dengan jumlah pemain judi slot terbanyak di Dunia tahun 2023 versi Drone Emprit: